Puluhan warga Lingkungan Pataruman Kelurahan Pataruman Kecamatan
Pataruman, Rabu (28/5) malam mendatangi Mapolsek Pataruman. Kedatangan
mereka untuk memberi dukungan terhadap salah seorang warganya yang
diketahui bernama Surip (41) dan tinggal di RT 02 RW 14 Lingkungan
Pataruman.
Surip diduga dilaporkan ke pihak berwajib oleh empat orang yang mengaku
sebagai wartawan atas dalih pencemaran nama baik. “Kami beramai-ramai
datang ke sini (mapolsek, red) untuk memberikan dukungan pada Surip
karena akan dilaporkan ke polisi oleh empat orang oknum wartawan,” ujar
Trimo Waluyo (40), salah seorang warga Pataruman kepada Radar.
Terang Trimo, sehari sebelumnya Surip datang ke rumahnya untuk meminjam
uang sebesar Rp 500 ribu. Saat itu dia curiga dan sempat bertanya pada
Surip uang sebesar itu untuk apa?
Terang dia saat itu Surip mengakui uang tersebut untuk membayar empat
orang yang mengaku wartawan. Surip juga mengatakan beberapa hari
sebelumnya sempat kedatangan empat orang yang mengaku wartawan dua kali,
bahkan mau dilaporkan pada polisi. “Mendengar cerita Surip, saya dan
warga lainnya merasa kecewa karena ini suatu pemerasan,” terangnya.
Di tempat sama, Surip yang juga mantan ketua RW 14 mengakui pernah
kedatangan empat orang yang mengaku wartawan. Empat orang itu
mempertanyakan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atas nama RK
yang diubah menjadi Ka.
Dengan perubahan nama itu salah seorang oknum wartawan tersebut tak
menerima. Wartawan itu menurutnya berkata perubahan nama SPPT tak
sepengetahuan anaknya yang bernama Ro, dan kesalahan ini merupakan
pidana murni serta akan mengancam Surip akan dilaporkan ke polisi.
“Saya dua kali kedatangan empat wartawan itu dan meminta uang jika tak
mau dilaporkan ke polisi dengan dalih pencemaran nama baik,” tuturnya.
Sementara itu Kapolsek Pataruman AKP Usep Supiyan menjelaskan,
kedatangan puluhan warga itu untuk memberikan dukungan kepada warga
lainnya karena akan dilaporkan ke polisi oleh empat orang yang mengaku
wartawan.
Permasalahan ini kata dia langsung diselesaikan pihaknya secara
musyawarah. Menurutnya emosi warga saat itu terlihat memuncak. “Mereka
itu datang ke sini karena kecewa dengan adanya empat orang yang mengaku
wartawan dan meminta sejumlah uang,” katanya.
0 komentar
Posting Komentar