Petugas Kepolisian dari Unit Resmob Polrestabes Surabaya menembak
mati lima orang terduga pelaku perampokan di kawasan Citraland,
Surabaya, Jawa Timur, Jumat dini hari. Kepala Satuan Reserse
Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar
Polisi (AKBP) Farman, mengatakan para pelaku ini merupakan spesialis
pembobol rumah mewah di Surabaya.
"Komplotan pelaku perampokan ini sebelumnya juga sudah pernah melancarkan aksinya di kawasan yang sama pada tanggal 26 April yang lalu dengan hasil jarahan senilai kurang lebih Rp 2 miliar," katanya, seperti diberitakan Antara, Jumat (2/5).
Farman mengemukakan, kelima pelaku masing-masing berinisial SY, DN warga Bekasi, Jawa Barat, RH warga Lampung Selatan, JM dan RN warga Bekasi, Jawa Barat. "Kelima tersangka tersebut terpaksa kami lakukan tindakan tegas karena pada saat akan ditangkap pelaku berusaha menyerang petugas dengan sabit saat hendak ditangkap," katanya.
Ia mengatakan, kronologis penangkapan bermula saat para pelaku tersebut sempat berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan Surabaya. Wajah para pelaku sempat terekam oleh kamera pengintai.
"Oleh petugas wajah dari pelaku tersebut ditunjukkan kepada korban dan korbannya membenarkan kalau para pelaku tersebut adalah pelaku perampokan," katanya.
Setelah itu, petugas juga mendapatkan informasi di lapangan bahwa komplotan pelaku tersebut akan melakukan aksinya kembali di kawasan yang sama dengan menggunakan kendaraan minibus. "Atas informasi tersebut, anggota langsung melakukan patroli di lokasi dan berhasil menemukan komplotan para pelaku perampokan tersebut," katanya.
Oleh anggota, kata dia, sudah diberikan tembakan peringatan untuk menghentikan kendaraannya, tetapi para pelaku terus berusaha melarikan diri dari kejaran polisi. "Akhirnya petugas menembak kaca mobil untuk menghentikan pelaku. Setelah itu, para pelaku keluar dengan membawa senjata tajam berupa celurit dan berusaha untuk menyerang petugas," katanya.
Karena pelaku berusaha menyerang petugas, akhirnya petugas membela diri dan melumpuhkan dengan menembak para pelaku tersebut hingga meninggal dunia. "Kini mayat para pelaku tersebut dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo untuk dilakukan otopsi," katanya.
"Komplotan pelaku perampokan ini sebelumnya juga sudah pernah melancarkan aksinya di kawasan yang sama pada tanggal 26 April yang lalu dengan hasil jarahan senilai kurang lebih Rp 2 miliar," katanya, seperti diberitakan Antara, Jumat (2/5).
Farman mengemukakan, kelima pelaku masing-masing berinisial SY, DN warga Bekasi, Jawa Barat, RH warga Lampung Selatan, JM dan RN warga Bekasi, Jawa Barat. "Kelima tersangka tersebut terpaksa kami lakukan tindakan tegas karena pada saat akan ditangkap pelaku berusaha menyerang petugas dengan sabit saat hendak ditangkap," katanya.
Ia mengatakan, kronologis penangkapan bermula saat para pelaku tersebut sempat berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan Surabaya. Wajah para pelaku sempat terekam oleh kamera pengintai.
"Oleh petugas wajah dari pelaku tersebut ditunjukkan kepada korban dan korbannya membenarkan kalau para pelaku tersebut adalah pelaku perampokan," katanya.
Setelah itu, petugas juga mendapatkan informasi di lapangan bahwa komplotan pelaku tersebut akan melakukan aksinya kembali di kawasan yang sama dengan menggunakan kendaraan minibus. "Atas informasi tersebut, anggota langsung melakukan patroli di lokasi dan berhasil menemukan komplotan para pelaku perampokan tersebut," katanya.
Oleh anggota, kata dia, sudah diberikan tembakan peringatan untuk menghentikan kendaraannya, tetapi para pelaku terus berusaha melarikan diri dari kejaran polisi. "Akhirnya petugas menembak kaca mobil untuk menghentikan pelaku. Setelah itu, para pelaku keluar dengan membawa senjata tajam berupa celurit dan berusaha untuk menyerang petugas," katanya.
Karena pelaku berusaha menyerang petugas, akhirnya petugas membela diri dan melumpuhkan dengan menembak para pelaku tersebut hingga meninggal dunia. "Kini mayat para pelaku tersebut dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo untuk dilakukan otopsi," katanya.
0 komentar
Posting Komentar